Nama Lengkap | : | Tika Tazika Aulia | |||
Nomor Induk Mahasiswa | : | 20190910018 | |||
Kelas | : | SI-2019-01 | |||
Mata Kuliah | : | Jaringan Komputer | |||
Dosen Mata Kuliah | : | Iwan Lesmana, S.Kom, M.Kom | |||
Pembimbing Akademik | : | Aji Permana, S.Kom, M.Kom |
PENGERTIAN
Static routing/routing statis
merupakan suatu mekanisme routing (proses menentukan rute) yang
tergantung dengan routing table (tabel routing) dengan konfigurasi
secara manual.
Router yang menggunakan
metode static routing haruslah di konfigurasi secara manual oleh seorang
administrator jaringan dan di maintenance (dirawat / dipelihara) secara
terpisah karena router tersebut tidak akan melakukan pertukaran
informasi routing table secara otomatis dan dinamis dengan perangkat
router yang lainnya.
Static
routing akan berfungsi secara sempurna jika routing table berisi suatu
rute untuk setiap jaringan di dalam internetwork yang mana di
konfigurasi secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada
suatu jaringan harus di konfigurasi agar mengarah kepada default route
atau default gateway, tujuannya yaitu agar cocok dengan IP address dari
interface (antarmuka) local router (router lokal).
Router
tersebut akan memeriksa routing table dan menentukan route yang paling
tepat untuk digunakan dalam meneruskan paket yang akan dikirim. Static
routing terdiri dari beberapa perintah-perintah konfigurasi tersendiri
untuk setiap rute kepada router. Sebuah router hanya akan meneruskan
paket melalui subnet-subnet yang hanya tersedia pada routing table.
Sebuah
perangkat router selalu mengetahui rute yang bersentuhan langsung
dengannya keluar dari interface router yang memiliki status “up and up”
pada line interface dan protokolnya. Dengan menambahkan aturan static
route, sebuah router dapat di beritahukan ke mana harus meneruskan
paket-paket kepada subnet-subnet yang tidak bersentuhan langsung
kepadanya.
Pada routing static, Routing
tabelnya diatur secara manual dan disimpan dalam router sehingga seorang
administrator jaringan harus memperbarui/mengupdate tabel routing ini
secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan
(internetwork). Oleh sebab itu, routing static biasanya digunakan untuk
membangun jaringan yang masih berskala kecil.
Penggunaan
routing statis dalam sebuah jaringan yang relatif kecil tentu
bukan merupakan suatu masalah, hanya saja ada beberapa entri yang
perlu di-isikan pada forwarding table di setiap perangkat router. Namun
kalian tentu bisa membayangkan bagaimana jika harus melengkapi
forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak terkira dalam
jaringan yang besar.
Routing static ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
- Pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
- Routing static ini biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil
CARA KERJA ROUTING STATIS
Cara kerja routing statis ada 3 bagian, diantaranya yaitu :
- Konfigurasi perangkat router dilakukan oleh administrator jaringan
- Routing dilakukan berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
- Administrator jaringan menggunakan perintah IP Route secara manual untuk mengkonfigurasi router dengan routing statis. Routing statis ini berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan
Ada beberapa parameter yang terdapat pada Routing Static, yakni :
- Destination : Merupakan alat tujuan dan network mask yang biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk seluruh jaringan
- Gateway : Merupakan datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka
- Pref. Source : Merupakan alamat tujuan paket dan meninggalkan router melalui alamat IP
- Distance (0-255) : Merupakan jarak administrator jaringan dari perangkat router
Setelah
memahami penjelasan diatas, mungkin kita perlu mencari tahu apa saja
sih kelebihan/keuntungan yang didapatkan ketika menggunakan routing
statis. Selain itu, kita juga perlu mencari tahu apa saja
kekurangan/kerugian yang dimiliki oleh routing statis ini. Berikut
keuntungan dan kerugian menggunakan static routing :
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN STATIC ROUTING
- Meringankan kinerja dari processor router
- Tidak ada bandwidth yang digunakan dalam pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat proses pengiriman paket
- Routing statis diyakini lebih aman dibandingkan routing dinamis
- Routing statis lebih kebal dari segala usaha hacker dalam men spoof suatu jaringan dengan tujuan membajak traffik
KERUGIAN MENGGUNAKAN STATIC ROUTING
- Seorang administrator jaringan wajib mengetahui semua informasi dari masing-masing perangkat router yang digunakan
- Routing statis hanya dapat digunakan untuk jaringan yang berskala kecil
- Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis. Terlebih lagi jika banyak router yang terhubung dan harus di konfigurasi secara manual
- Lebih rentan terhadap kesalahan saat melakukan entri data routing statis karena dilakukan secara manual.
ROUTER ASSEMBLER
Tambahkan Router-PT-Empty pada lembar kerja
Karena pada praktikum kali ini kita akan menggunakan router yang masih
kosong (belum ditambahkan interface). Untuk menambah atau mengurangi
interface pada tiap alat yang ada di simulator cisco packet tracer, maka
langkah yang harus dilakukan adalah :
- Matikan alat dengan mengklik tombol power off
- Tambahkan (Drag dengan mouse) 1 interface FastEthernet (CFE) ke slot 1 untuk koneksi ke jaringan LAN
- Tambahkan (Drag dengan mouse) 1 interface Gigabits Fiber (FGE) ke slot 2 yang akan digunakan untuk koneksi/UPLink antar router
- Lakukan Hal yang sama di Router PT Empty yang kedua, sehingga hasilnya sesuai dengan desain seperti berikut
DESAIN JARINGAN
Untuk praktikum percobaan static routing, diagram jaringan yang dibuat sesuaikan dengan tampilan berikut ini :
- KONFIGURASI IP ADDRESS
Konfigurasi IP Address pada PC
Tambahkan konfigurasi IP Address pada tiap PC sesuai dengan informasi pada tabel berikut :
NO
|
NODE
|
IP
Address
|
Netmask
|
Gateway
|
1
|
PCKuningan/Fa0
|
172.17.1.2
|
255.255.255.0
|
172.17.1.1
|
2
|
PCCirebon/Fa0
|
10.20.30.2
|
255.255.255.0
|
10.20.30.1
|
IP Addressing pada Router (dengan CLI)
Lakukan konfigurasi ip address pada router kuningan sesuai dengan informasi pada tabel berikut :
Router
Kuningan
|
Interface
|
Netmask
|
|
Fa0/0
|
172.17.1.1
|
255.255.255.0
|
|
Gig1/0
|
192.168.1.1
|
255.255.255.252
|
Perintah CLI untuk menembahkan IP Address di Router FastEthernet0/0
Router#
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 172.17.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#
Perintah CLI untuk menembahkan IP Address di Router GigabitEthernet1/0
Router#
Router#configure terminal
Router(config)#interface GigabitEthernet 1/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#
Lakukan hal yang sama pada router cirebon sesuai dengan informasi pada tabel berikut :
Router
Cirebon
|
Interface
|
IP
Address
|
Netmask
|
Fa0/0
|
10.20.30.1
|
255.255.255.0
|
|
Gig1/0
|
192.168.1.2
|
255.255.255.252
|
##Menambahkan static routing pada tiap router
Tampilkan informasi routing tabel pada tiap router dengan perintah :
Router#show ip route
maka seharusnya akan muncul informasi seperti tampilan berikut :
Pada routing tabel router kuningan hanya terdapat network kuningan, net link dan belum terdapat network Cirebon. Begitu pula hasil informasi routing tabel pada router cirebon hanya
terdapat network cirebon, net link dan belum ada network Kuningan. Seharusnya komunikasi antar net kuningan dengan net cirebon belum bisa
terjalin.
Buktikan dengan menggunakan tool ping yang dilakukan pada tiap
PC
PCkuningan <=> PCcirebon hasil -> Fail
PCkuningan <=> Gateway Kuningan hasil -> Success
PCkuningan <=> Gateway Cirebon hasil -> Success
PCcirebon <=> Gateway Cirebon hasil -> Succes
Jika semua sudah terhubung, maka indikator dalam tiap jaringan akan berwarna hijau seperti gambar berikut :
Kesimpulan hasil testing dengan menggunakan command ping pada tiap PC :
Komunikasi antara network kuningan dan network cirebon belum bisa
dilakukan, Meskipun komunikasi antara tiap PC/Network ke tiap gateway
sudah bisa dilakukan.
Berdasarkan hasil informasi routing tabel pada tiap router dan
kesimpulan tersebut diatas maka yang harus kita lakukan adalah
menambahkan static routing untuk menambahkan alamat network yang belum
ada tabel routing yaitu :
Network Cirebon 10.20.30.0/24 tambahkan ke routing tabel router kuningan
Network Kuningan 172.17.1.0/24 tambahkan ke routing tabel router cirebon
Tambahkan alamat network cirebon ke routing tabel kuningan dengan perintah :
KUNINGAN>ena
KUNINGAN#configure terminal
KUNINGAN(config)#ip route 10.20.30.0 255.255.255.0 192.168.1.2
KUNINGAN(config)#exit
KUNINGAN#show ip route
Informasi routing tabel di router kuningan akan sesuai dengan tampilan berikut ini :
Tambahkan alamat network kuningan ke routing tabel cirebon dengan perintah :
CIREBON>ena
CIREBON#configure terminal
CIREBON(config)#ip route 172.17.1.0 255.255.255.0 192.168.1.1
CIREBON(config)#exit
CIREBON#show ip route
Informasi routing tabel di router cirebon akan sesuai dengan tampilan berikut ini :
Jika semua alamat network sudah ada di routing tabel, seharusnya
komunikasi antara network kuningan dengan network cirebon sudah bisa
dilakukan. Buktikan dengan menggunakan tool ping pada PC kuningan dengan
tujuan packet ICMP ke PCcirebon
PCkuningan <=> PCcirebon hasil -> Success
PCcirebon <=> PCkuningan hasil -> Success
TUGAS
1. Tambahkan sebuah network baru dengan nama MAJALENGKA
Matikan terlebih dahulu tiap router, kemudian untuk router kuningan dan
cirebon tambahkan 2 interface gigabitethernet (FGE) ke slot router.
untuk majalengka tambahkan 1 buah interface fastethernet0/0 dan 2
interface gigabitethernet (FGE) ke slot router kemudian sambungkan tiap
port dengan kabel masing-masing sesuai jalurnya lalu nyalakan routernya.
2. Tambahkan informasi routing dengan static routing pada setiap router ! Kita lakukan setting router untuk setiap network agar nantinya bisa dapat saling berkomunikasi dengan menggunakan CLI
3. Buktikan bahwa komunikasi bisa berjalan dengan baik antar tiap PC/Jaringan
2. Tambahkan informasi routing dengan static routing pada setiap router ! Kita lakukan setting router untuk setiap network agar nantinya bisa dapat saling berkomunikasi dengan menggunakan CLI
3. Buktikan bahwa komunikasi bisa berjalan dengan baik antar tiap PC/Jaringan