Sabtu, 30 November 2019

JARINGAN KOMPUTER : VLAN TRUNKING PROTOCOL


Nama Lengkap
:
Tika Tazika Aulia
Nomor Induk Mahasiswa
:
20190910018
Kelas
:
SI-2019-01
Mata Kuliah
:
Jaringan Komputer
Dosen Mata Kuliah
:
Iwan Lesmana, S.Kom, M.Kom
Pembimbing Akademik
:
Aji Permana, S.Kom, M.Kom

Pengertian

VTP adalah adalah suatu protocol untuk mengenalkan suatu atau sekelompok VLAN yang telah ada agar dapat berkomunikasi dengan jaringan. Atau menurut sumber lain mengatakan suatu metoda dalam hubungan jaringan LAN dengan ethernet untuk menyambungkan komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN, khususnya ke VLAN. VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar  yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).
konsep dasar VTP . (mengenalkan VLAN pada jaringan)
Di dalam artikel VLAN pada beberapa edisi sebelumnya, Anda telah melihat konsep VLAN dan juga VLAN tagging protocol seperti ISL. Jika Anda ingat kembali, tujuan mengonfigurasi VLAN tagging adalah agar traffic dari beberapa VLAN dapat melewati trunk link yang digunakan untuk menghubungkan antar-switch. Meskipun hal ini merupakan hal yang baik dalam lingkungan yang besar, VLAN tagging tidak melakukan apa-apa untuk mempermudah pengonfigurasian VLAN pada beberapa switch. Di sinilah VTP mengambil bagian.
VLAN merupakan suatu broadcast domain, sekumpulan port atau user yang kita kelompokkan. VLAN dapat mencakup beberapa switch, hal ini dapat dilakukan dengan mengonfigurasi VLAN pada bebarapa switch dan kemudian menghubungkan switch tersebut, dengan satu pasang port per VLAN.
Kelemahan cara ini adalah banyaknya port switch yang menghubungkan switch tersebut. Cara ini juga lebih manual, membutuhkan lebih banyak waktu, dan sulit untuk dikelola. Oleh karena itu, muncullah VLAN trunking yang bertujuan untuk menghubungkan switch dengan interlink (uplink) kecepatan tinggi, dan beberapa VLAN dapat berbagi satu kabel.
Trunk link tidak dibuat untuk satu VLAN tertentu. Satu, beberapa, atau semua VLAN aktif dapat dilewati antar-switch dengan mengguunakan satu trunk link.Adalah mungkin untuk menghubungkan dua switch dengan link fisik terpisah untuk setiap VLAN. Namun dengan semakin banyaknya VLAN yang dibuat, maka jumlah link dapat bertambah dengan cepat. Cara yang lebih efisien adalah dengan menggunakan trunking. Untuk membedakan kepemilikan traffic pada trunk link, switch harus mempunyai metode untuk mengidentifikasi frame setiap LAN.

Frame VTP

Karena trunk link dapat digunakan untuk mentransmisi beberapa VLAN, switch harus mengidentifikasi frame setiap VLAN pada waktu mereka dikirim atau diterima melalui trunk link. Identifikasi frame atau tagging, memberi ID yang berbeda untuk setiap frame yang melewati trunk link. ID ini dapat dianggap sebagai nomor VLAN atau “warna” VLAN, karena setiap VLAN yang digambar pada diagram jaringan mempunyai warna yang berbeda. Identifikasi frame VLAN dikembangkan untuk jaringan switch. Pada waktu setiap frame melewati trunk link, suatu pengenal ditambahkan dalam kepala frame. Pada waktu switch yang dilalui menerima frame ini, mereka akan memeriksa pengenalnya untuk mengetahui milik siapa frame tersebut.

VTP Domain

Tujuan utama VTP adalah untuk menyediakan fasilitas sehingga switch Cisco dapat diatur sebagai sebagai suatu grup. Sebagai contoh, jika VTP dijalankan pada semua switch Cisco Anda, pembuatan VLAN baru pada satu switch akan menyebabkan VLAN tersebut tersedia pada semua switch yang terdapat VTP management domain yang sama. VTP management domain merupakan sekelompok switch yang berbagi informasi VTP. Suatu switch hanya dapat menjadi bagian dari satu VTP management domain, dan secara default tidak menjadi bagian dari VTP management domain manapun.
Dari sini dapat kita lihat mengapa VTP sangat menguntungkan. Bayangkanlah suatu lingkungan di mana administrator jaringan harus mengatur 20 switch atau lebih. Tanpa VTP, untuk membuat VLAN baru administrator harus melakukannya pada semuanya switch yang diperlukan secara individu. Namun dengan VTP, administrator dapat membuat VLAN tersebut sekali dan VTP secara otomatis akan menyebarkan (advertise) informasi tersebut ke semua switch yang berada di dalam domain yang sama. Keuntungan VTP yang utama adalah efisiensi yang diberikan dalam menambah dan menghapus VLAN dan juga dalam mengubah konfigurasi VLAN dalam lingkungan yang besar.
Secara umum, mengonfigurasi VTP pada switch Cisco Catalyst bukanlah pekerjaan yang sulit. Pada kenyataannya, begitu nama VTP management domain dibuat pada setiap switch, proses pertukaran informasi VTP antar-switch akan dilakukan secara otomatis dan tidak memerlukan konfigurasi lebih lanjut atau pengaturan setiap hari. Namun, untuk mendapatkan gambaran lengkap bagaimana VTP bekerja dalam suatu VTP domain, pertama Anda harus mengetahui mode VTP.

VTP Mode

Dalam salah satu sumber yang saya dapatkan, jika kita ingin membuat/menambahkan switch menjadi bagian dari suatu VTP management domain, setiap switch harus dikonfigurasi dalam satu dari tiga mode VTP yang dapat digunakan. Mode VTP yang digunakan pada switch akan menentukan bagaimana switch berinteraksi dengan switch VTP lainnya dalam management domain tersebut. Mode VTP yang dapat digunakan pada switch Cisco adalah mode server, mode client, dan mode transparent.
vtp mode
  • Mode server 
Ini adalah mode default untuk semua switch catalyst, artinya di dalam satu domain minimal membutuhkan satu VTP server yang bertindak menyebarkan informasi VLAN keseluruh switch dalam satu domain, dan menyimpan informasi tersebut  ke dalam NVRAM. VTP server mempunyai kontrol penuh atas pembuatan VLAN atau pengubahan domain mereka. Semua informasi VTP disebarkan ke switch lainnya yang terdapat dalam domain tersebut, sementara semua informasi VTP yang diterima disinkronisasikan dengan switch lain. Secara default, switch berada dalam mode VTP server. Perlu dicatat bahwa setiap VTP domain paling sedikit harus mempunyai satu server sehingga VLAN dapat dibuat, dimodifikasi, atau dihapus, dan juga agar informasi VLAN dapat disebarkan.
  • Mode client 
VTP client tidak memperbolehkan administrator untuk membuat, mengubah, atau menghapus VLAN manapun. Pada waktu menggunakan mode client mereka mendengarkan penyebaran VTP dari switch yang lain dan kemudian memodifkasi konfigurasi VLAN mereka. Oleh karena itu, ini merupakan mode mendengar yang pasif. Informasi VTP yang diterima diteruskan ke switch tetangganya dalam domain tersebut.
  • Mode transparent
Switch dalam mode transparent tidak berpartisipasi dalam VTP. Pada waktu dalam mode transparent, switch tidak menyebarkan konfigurasi VLAN-nya sendiri, dan switch tidak mensinkronisasi database VLAN-nya dengan advertisement yang diterima. Pada waktu VLAN ditambah, dihapus, atau diubah pada switch yang berjalan dalam mode transparent, perubahan tersebut hanya bersifat lokal ke switch itu sendiri, dan tidak disebarkan ke swith lainnya dalam domain tersebut. 

VTP Advertisement

Setiap switch yang tergabung dalam VTP menyebarkan VLAN, nomor revisi, dan parameter VLAN pada port trunk-nya untuk memberitahu switch yang lain dalam management domain. VTP advertisement dikirim sebagai frame multicast. Switch akan menangkap frame yang dikirim ke alamat multicast VTP dan memproses mereka.
Karena semua switch dalam management domain mempelajari perubahan konvigurasi VLAN yang baru, suatu VLAN hanya perlu dibuat dan dikonfigurasi pada satu VTP server di dalam domain tersebut.
Secara default, management domain diset ke non-secure advertisement tanpa password. Suatu password dapat ditambahkan untuk mengeset domain ke mode secure.   Password tersebut harus dikonfigurasi pada setiap switch dalam domain sehingga semua switch yang bertukar informasi VTP akan menggunakan metode enkripsi yang sama.
VTP advertisement dimulai dengan nomor revisi konfigurasi 0 (nol). Pada waktu dilakukan perubahan, nomor revisi akan dinaikkan sebelum advertisement dikirim ke luar. Pada waktu switch menerima suatu advertisement yang nomor revisinya lebih tinggi dari yang tersimpan di dalam, advertisement tersebut akan menimpa setiap informasi VLAN yang tersimpan. Oleh karena itu, penting artinya untuk memaksa setiap jaringan baru yang ditambahkan dengan nomor revisi nol. Nomor revisi VTP disimpan dalam VRAM dan tidak berubah oleh siklus listrik switch.

VTP Pruning

Walaupun konfigurasi trunk link (menggunakan protokol seperti ISL) memungkinkan traffic dari beberapa VLAN melewati satu link, ini tidaklah selalu optimal. Sebagai contoh, misalkan ada tiga switch yang dihubungkan dengan dua trunk link, seperti yang ditunjukkan pada gambar. Dalam kasus ini, ketiga switch tergabung VLAN 1, tetapi hanya switch A dan switch B yang tergabung dalam VLAN 2. Semua traffic VLAN 2 akan tetap dilewatkan ke switch C, walaupun ia tidak tergabung dalam VLAN 2.
Pada waktu VTP Pruning digunakan dalam VTP management domain, traffic VLAN hanya akan dilewatkan ke switch jika diperlukan. Dalam kasus ini, penggunaan VTP Pruning akan memastikan traffic VLAN 2 tidak pernah dilewatkan ke switch-C sampai switch C benar-benar tergabung dalam VLAN 2.

Konfigurasi VTP

Pada praktikum akan dipraktekkan serupa PC yang berada dalam VLAN yang sama meskipun terpecah secara fisik pada switch yang berbeda tetapi masih digabungkan menggunakan metode trunking yang dilewatkan ke interface Fa0/24 sehingga bisa saling berkomunikasi
Dengan menggunakan simulator cisco packet tracer, buatlah jaringan sesuai dengan desain berikut ini:
Lakukan Penyetingan IP Adreessing masing-masing.

Sesuaikan konfigurasi di switch dengan tabel berikut:
Switch0
SWITCH PORT RANGE
VLAN ID/Number
NAME
INTERFACE METHOD
Fa 0/1 – Fa 0/10
10
SERVER
Access
Fa 0/11 – Fa 0/20
20
ADMIN
Access
Fa 0/21 – Fa 0/24
ALL

Trunk
Switch1
SWITCH PORT RANGE
VLAN ID/Number
NAME
INTERFACE METHOD
Fa 0/1 – Fa 0/10
10
SERVER
Access
Fa 0/11 – Fa 0/20
20
ADMIN
Access
Fa 0/21 – Fa 0/24
ALL

Trunk
Penyetingan VLAN ID dan Port Fa pada Switch0
VLAN SERVER 

VLAN ADMIN

Penyetingan VLAN SERVER Port Fa0/1 - Fa0/10

Penyetingan VLAN ADMIN Port Fa0/11 - Fa0/20

Pentingan VLAN VLAN TRUNK Port Fa0/21 - Fa0/24

Lakukan Penyetingan VLAN ID dan Port Fa pada Switch1, dengan langakah - langkah yang sama pada Switch0.
Testing koneksi dengan menggunakan tool ping dari PC0 dan Pc2 ke smua PC di jaringan dan tuliskan hasilnya di table berikut :
PING DETINATION
HASIL (Success / Fail)
ANALISA
PC0 -> PC1
Success
Berhasil terkoneksi dalam satu Switch dan VLAN ID yang sama
PC0 -> PC4
Success
Berhasil terkoneksi berbeda Switch dan VLAN ID yang sama
PC0 -> PC5
Success
Berhasil terkoneksi berbeda satu Switch dan VLAN ID yang sama
PC0 -> PC2
Fail
Gagal koneksi berbeda ID VLAN
PC0 -> PC3
Fail
Gagal koneksi berbeda ID VLAN
PC0 -> PC6
Fail
Gagal koneksi berbeda ID VLAN
PC0 -> PC7
Fail
Gagal koneksi berbeda ID VLAN
PC2 -> PC3
Success
Berhasil terkoneksi dalam satu Switch dan VLAN ID yang sama
PC2 -> PC6
Success
Berhasil terkoneksi berbeda Switch dan VLAN ID yang sama
PC2 -> PC7
Success
Berhasil terkoneksi berbeda Switch dan VLAN ID yang sama
PC2 -> PC0
Fail
Gagal koneksi berbeda ID VLAN
PC2 -> PC1
Fail
Gagal koneksi berbeda ID VLAN
PC2 -> PC4
Fail
Gagal koneksi berbeda ID VLAN
PC2 -> PC5
Fail
Gagal koneksi berbeda ID VLAN
Testing koneksi PC 0 -> PC1, PC4, PC5, PC2, PC3, PC6, dan PC7


Testing koneksi PC2 -> PC3, PC6, PC7, PC0, PC1, PC4, dan PC5 


Kesimpulan

Penyetingan VLAN ID dan IP Addressing dilakukan di beberapa buah PC dan dilakukan penghubungan antara 2 buah Switch yang berbeda. Kemuadian kedua Switch dikoneksikan dengan mode Trunk. Komputer akan terkoneksi dalam satu lingkup VLAN ID yang sama meskipun berbeda Switch, sedangkan yang tidak satu lingkup VLAN ID maka tidak akan terkoneksi. Mode Trunk memudahkan koneksi antara switch satu dengan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar