Minggu, 29 Desember 2019

JARINGAN KOMPUTER : STATIC ROUTING

Nama Lengkap : Tika Tazika Aulia


Nomor Induk Mahasiswa : 20190910018


Kelas : SI-2019-01
Mata Kuliah : Jaringan Komputer
Dosen Mata Kuliah : Iwan Lesmana, S.Kom, M.Kom
Pembimbing Akademik : Aji Permana, S.Kom, M.Kom

PENGERTIAN

Hasil gambar untuk pengertian static routing  
          Static routing/routing statis merupakan suatu mekanisme routing (proses menentukan rute) yang tergantung dengan routing table (tabel routing) dengan konfigurasi secara manual.
Router yang menggunakan metode static routing haruslah di konfigurasi secara manual oleh seorang administrator jaringan dan di maintenance (dirawat / dipelihara) secara terpisah karena router tersebut tidak akan melakukan pertukaran informasi routing table secara otomatis dan dinamis dengan perangkat router yang lainnya.
          Static routing akan berfungsi secara sempurna jika routing table berisi suatu rute untuk setiap jaringan di dalam internetwork yang mana di konfigurasi secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada suatu jaringan harus di konfigurasi agar mengarah kepada default route atau default gateway, tujuannya yaitu agar cocok dengan IP address dari interface (antarmuka) local router (router lokal).
          Router tersebut akan memeriksa routing table dan menentukan route yang paling tepat untuk digunakan dalam meneruskan paket yang akan dikirim. Static routing terdiri dari beberapa perintah-perintah konfigurasi tersendiri untuk setiap rute kepada router. Sebuah router hanya akan meneruskan paket melalui subnet-subnet yang hanya tersedia pada routing table.
Sebuah perangkat router selalu mengetahui rute yang bersentuhan langsung dengannya keluar dari interface router yang memiliki status “up and up” pada line interface dan protokolnya. Dengan menambahkan aturan static route, sebuah router dapat di beritahukan ke mana harus meneruskan paket-paket kepada subnet-subnet yang tidak bersentuhan langsung kepadanya.
          Pada routing static, Routing tabelnya diatur secara manual dan disimpan dalam router sehingga seorang administrator jaringan harus memperbarui/mengupdate tabel routing ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork). Oleh sebab itu, routing static biasanya digunakan untuk membangun jaringan yang masih berskala kecil.
          Penggunaan  routing  statis  dalam  sebuah  jaringan yang relatif kecil  tentu  bukan merupakan suatu masalah,  hanya saja ada beberapa entri yang perlu di-isikan pada forwarding table di setiap perangkat router. Namun kalian tentu bisa membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak terkira dalam jaringan yang besar. 
Routing static ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  •          Jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
  •          Pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
  •          Routing static ini biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil

CARA KERJA ROUTING STATIS

 Cara kerja routing statis ada 3 bagian, diantaranya yaitu :
  • Konfigurasi perangkat router dilakukan oleh administrator jaringan
  • Routing dilakukan berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
  • Administrator jaringan menggunakan perintah IP Route secara manual untuk mengkonfigurasi router dengan routing statis. Routing statis ini berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan
Ada beberapa parameter yang terdapat pada Routing Static, yakni :
  • Destination : Merupakan alat tujuan dan network mask yang biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk seluruh jaringan
  • Gateway : Merupakan datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka
  • Pref. Source : Merupakan alamat tujuan paket dan meninggalkan router melalui alamat IP
  • Distance (0-255) : Merupakan jarak administrator jaringan dari perangkat router
          Setelah memahami penjelasan diatas, mungkin kita perlu mencari tahu apa saja sih kelebihan/keuntungan yang didapatkan ketika menggunakan routing statis. Selain itu, kita juga perlu mencari tahu apa saja kekurangan/kerugian yang dimiliki oleh routing statis ini. Berikut keuntungan dan kerugian menggunakan static routing :

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN STATIC ROUTING

  • Meringankan kinerja dari processor router
  • Tidak ada bandwidth yang digunakan dalam pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat proses pengiriman paket
  • Routing statis diyakini lebih aman dibandingkan routing dinamis
  • Routing statis lebih kebal dari segala usaha hacker dalam men spoof suatu jaringan dengan tujuan membajak traffik

KERUGIAN MENGGUNAKAN STATIC ROUTING

  • Seorang administrator jaringan wajib mengetahui semua informasi dari masing-masing perangkat router yang digunakan
  • Routing statis hanya dapat digunakan untuk jaringan yang berskala kecil
  • Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis. Terlebih lagi jika banyak router yang terhubung dan harus di konfigurasi secara manual
  • Lebih rentan terhadap kesalahan saat melakukan entri data routing statis karena dilakukan secara manual.

ROUTER ASSEMBLER

Tambahkan Router-PT-Empty pada lembar kerja
           Karena pada praktikum kali ini kita akan menggunakan router yang masih kosong (belum ditambahkan interface). Untuk menambah atau mengurangi interface pada tiap alat yang ada di simulator cisco packet tracer, maka langkah yang harus dilakukan adalah :
  • Matikan alat dengan mengklik tombol power off
  • Tambahkan (Drag dengan mouse) 1 interface FastEthernet (CFE) ke slot 1 untuk koneksi ke jaringan LAN
  • Tambahkan (Drag dengan mouse) 1 interface Gigabits Fiber (FGE) ke slot 2 yang akan digunakan untuk koneksi/UPLink antar router
  • Lakukan Hal yang sama di Router PT Empty yang kedua, sehingga hasilnya sesuai dengan desain seperti berikut

DESAIN JARINGAN

           Untuk praktikum percobaan static routing, diagram jaringan yang dibuat sesuaikan dengan tampilan berikut ini :
  • KONFIGURASI IP ADDRESS
Konfigurasi IP Address pada PC
Tambahkan konfigurasi IP Address pada tiap PC sesuai dengan informasi pada tabel berikut :
NO
NODE
IP Address
Netmask
Gateway
1
PCKuningan/Fa0
172.17.1.2
255.255.255.0
172.17.1.1
2
PCCirebon/Fa0
10.20.30.2
255.255.255.0
10.20.30.1

IP Addressing pada Router (dengan CLI)
Lakukan konfigurasi ip address pada router kuningan sesuai dengan informasi pada tabel berikut :
Router Kuningan
Interface

IP Address
Netmask
Fa0/0
172.17.1.1
255.255.255.0
Gig1/0
192.168.1.1
255.255.255.252

Perintah CLI untuk menembahkan IP Address di Router FastEthernet0/0
Router#
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 172.17.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#
Perintah CLI untuk menembahkan IP Address di Router GigabitEthernet1/0
Router#
Router#configure terminal
Router(config)#interface GigabitEthernet 1/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#
Lakukan hal yang sama pada router cirebon sesuai dengan informasi pada tabel berikut :
Router Cirebon
Interface
IP Address
Netmask
Fa0/0
10.20.30.1
255.255.255.0
Gig1/0
192.168.1.2
255.255.255.252


##Menambahkan static routing pada tiap router
Tampilkan informasi routing tabel pada tiap router dengan perintah :
Router#show ip route
maka seharusnya akan muncul informasi seperti tampilan berikut :
           Pada routing tabel router kuningan hanya terdapat network kuningan, net link dan belum terdapat network Cirebon. Begitu pula hasil informasi routing tabel pada router cirebon hanya terdapat network cirebon, net link dan belum ada network Kuningan. Seharusnya komunikasi antar net kuningan dengan net cirebon belum bisa terjalin.
Buktikan dengan menggunakan tool ping yang dilakukan pada tiap PC
PCkuningan <=> PCcirebon                   hasil -> Fail
PCkuningan <=> Gateway Kuningan     hasil -> Success
PCkuningan <=> Gateway Cirebon        hasil -> Success
PCcirebon    <=> Gateway Cirebon        hasil -> Succes

  
Jika semua sudah terhubung, maka indikator dalam tiap jaringan akan berwarna hijau seperti gambar berikut :
           Kesimpulan hasil testing dengan menggunakan command ping pada tiap PC : Komunikasi antara network kuningan dan network cirebon belum bisa dilakukan, Meskipun komunikasi antara tiap PC/Network ke tiap gateway sudah bisa dilakukan.
           Berdasarkan hasil informasi routing tabel pada tiap router dan kesimpulan tersebut diatas maka yang harus kita lakukan adalah menambahkan static routing untuk menambahkan alamat network yang belum ada tabel routing yaitu :
Network Cirebon 10.20.30.0/24 tambahkan ke routing tabel router kuningan
Network Kuningan 172.17.1.0/24 tambahkan ke routing tabel router cirebon
Tambahkan alamat network cirebon ke routing tabel kuningan dengan perintah :
KUNINGAN>ena
KUNINGAN#configure terminal
KUNINGAN(config)#ip route 10.20.30.0 255.255.255.0 192.168.1.2
KUNINGAN(config)#exit
KUNINGAN#show ip route
Informasi routing tabel di router kuningan akan sesuai dengan tampilan berikut ini :
Tambahkan alamat network kuningan ke routing tabel cirebon dengan perintah :
CIREBON>ena
CIREBON#configure terminal
CIREBON(config)#ip route 172.17.1.0 255.255.255.0 192.168.1.1
CIREBON(config)#exit
CIREBON#show ip route
Informasi routing tabel di router cirebon akan sesuai dengan tampilan berikut ini :
           Jika semua alamat network sudah ada di routing tabel, seharusnya komunikasi antara network kuningan dengan network cirebon sudah bisa dilakukan. Buktikan dengan menggunakan tool ping pada PC kuningan dengan tujuan packet ICMP ke PCcirebon
PCkuningan <=> PCcirebon          hasil -> Success
PCcirebon <=> PCkuningan          hasil -> Success


TUGAS

1. Tambahkan sebuah network baru dengan nama MAJALENGKA


           Matikan terlebih dahulu tiap router, kemudian untuk router kuningan dan cirebon tambahkan 2 interface gigabitethernet (FGE) ke slot router. untuk majalengka tambahkan 1 buah interface fastethernet0/0 dan 2 interface gigabitethernet (FGE) ke slot router kemudian sambungkan tiap port dengan kabel masing-masing sesuai jalurnya lalu nyalakan routernya.
2. Tambahkan informasi routing dengan static routing pada setiap router ! Kita lakukan setting router untuk setiap network agar nantinya bisa dapat saling berkomunikasi dengan menggunakan CLI
3. Buktikan bahwa komunikasi bisa berjalan dengan baik antar tiap PC/Jaringan

 DAFTAR PUSTAKA

JARINGAN KOMPUTER : DYNAMIC ROUTING

Nama Lengkap : Tika Tazika Aulia


Nomor Induk Mahasiswa : 20190910018


Kelas : SI-2019-01
Mata Kuliah : Jaringan Komputer
Dosen Mata Kuliah : Iwan Lesmana, S.Kom, M.Kom
Pembimbing Akademik : Aji Permana, S.Kom, M.Kom

 

PENGERTIAN

Hasil gambar untuk pengertian dynamic routing
Routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai router. Router- router tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya.
Router dinamis adalah router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru. Routing dinamis merupakan routing protocol digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih mudah dari pada menggunakan routing statis dan default, akan tetapi ada perbedaan dalam proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.
Dynamic routing besifat dinamik dan mampu melakukan update route dengan cara medistribusikan informasi mengenai jalur terbaik ke router lain. Kemampuan inilah yang membuat routing dinamik mampu beradaptasi terhadap perubahan topologi jaringan secara logical. Beberapa contoh routing dynamic yang bisa digunakan dalam jaringan internal suatu perusahaan yaitu RIP, IGRP, OSPF, dan EIGRP. Dalam prakteknya, masing-masing routing tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga perlu banyak pertimbangan yang baru dipikirkan agar bisa sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah pemborosan biaya dan pengembangan jaringan di kemudian hari.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Adapun keuntungan dynamic routing adalah sebagai berikut :
  1. Cocok untuk area besar/luas
  2.  Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya
  3. Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router dikonfigurasi, hanya router yang berkaitan saja
  4. Router secara otomatis berbagi informasi
  5. Routing table dibuat secara dinamik
  6. Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada
  7. Administrator tidak ikut campur tangan
Sedangkan kelemahan dynamic routing adalah sebagai berikut.
1.   Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui IP Table pada setiap waktu tertentu
2.    Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table terbilang lama karena router membroadcast ke semua router lainnya sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.

MACAM-MACAM PROTOKOL PADA DINAMIC ROUTING

          Seiring perkembangan sejarah jaringan komputer, sudah banyak macam-macam protokol dalam routing dinamis yang diterapkan saat ini, diantaranya adalah sebagai berikut:

RIP (Routing Information Protocol)

          RIP merupakan protokol yang memberikan routing table berdasarkan router yang terhubung langsung. Lalu, router selanjutnya akan memberikan informasi ke router selanjutnya yang terhubung langsung dengan router tersebut. Adapun informasi yang diberikan dalam protokol RIP yaitu : host, network, subnet, dan route default. Oh iya, coba simak dulu pembahasan kami seputar fungsi routing table pada router agar Anda paham maksud dari paragraf ini.
          Routing ini menggunakan algoritma distance vector. Metric yang dilakukan berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur terbaik. Jika hop count lebih dari 15, maka paket datagram akan dibuang. Update routing akan dilakukan secara broadcast setiap 30 detik.
RIP terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
  • RIPv1 (RIP versi 1)
    • Hanya mendukung routing class-full
    • Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam data perbaikan routing
    • Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
    • Adanya fitur perbaikan routing broadcast
  • RIPv2 (RIP versi 2)
    • mendukung routing class-full dan class-less
    • info subnet dimasukkan dalam data perbaikan routing
    • mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
    • perbaikan routing multicast
          Secara umum, RIPv2 tidak berbeda jauh dengan RIPv1. Perbedaan yang ada terlihat pada informasi yang diberikan antar router. Pada RIPv2, informasi yang dipertukarkan terdapat autentifikasi. Masih ada persamaan RIPv2 lainnya dengan RIPv1, diantaranya:
  • Distance Vector Routing Protocol
  • Metric berupa hop count
  • Max hop count adalah 15
  • Menggunakan port 520
  • Menjalankan auto summary secara default
Sedangkan perbedaan RIPv2 dengan RIPv1 adalah sebagai berikut:
  • Bersifat class-less routing protocol, yang berarti RIPv2 menyertakan field SM dalam paket update yang dikirimkan sehingga RIPv2 dapat mendukung VLSM & CIDR
  • Mengirimkan paket update & menerima paket update versi 2
  • Mengirimkan update ke alamat multicast yaitu 224.0.0.9
  • Auto Summary dapat dinonaktifkan
  • Mendukung fungsi keamanan berupa authentication, yang dapat mencegah routing update dikirim / diterima dari sumber yang tidak dipercaya

IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)

          IGRP adalah sebuah routing protocol yang dikembangkan pada pertengahan tahun 1980-an oleh Cisco Systems Inc. Tujuan utama penciptaan IGRP adalah untuk menyediakan protokol yang kuat untuk routing dalam sistem otonomi. IGRP memiliki hop maksimum 255, tetapi defaultnya sendiri adalah 100. IGRP menggunakan bandwidth dan garis menunda secara default untuk menentukan rute terbaik dalam sebuah internetwork (Composite Metrik). Protokol routing ini menggunakan algoritma distance vector. IGRP menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability. Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik.
          Pada IGRP, routing dilakukan secara matematik berdasarkan jarak. Untuk itu, sistem IGRP sudah mempertimbangkan beberapa hal sebelum mengambil keputusan jalur mana yang akan ditempuh. Adapun hal yang harus diperhatikan tersebtu diantaranya: load, delay, bandwitdh, realibility. Karena protocol ini diciptakan oleh Cisco, maka di dalam kumpulan perintah dasar Cisco terdapat perintah untuk mengatur protokol ini.

OSPF (Open Short Path First)

          OSPF adalah sebuah routing protocol standar terbuka yang telah diaplikasikan oleh sejumlah vendor jaringan dan dijelaskan di RFC 2328. Jika Anda memiliki banyak router, dan tidak semuanya adalah router Cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan IGRP. jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika jaringan yang dikelola adalah jaringan besar, maka OSPF adalah pilihan satu-satunya. OSPF ini adalah sesuatu yang disebut route redistribution, yaitu sebuah layanan penerjemah antar routing protocol.
          OSPF bekerja dengan sebuah algoritma link-state yang disebut algoritma Dijkstra / SPF. Cara kerja dari protokol ini adalah: Pertama, sebuah “pohon” dengan jalur terpendek akan dibangun. Kemudian, routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yang dihasilkan dari “pohon” tersebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja. Update routing akan dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan.

EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)

          Protokol routing ini menggunakan algoritma advanced distance vector dan menggunakan cost load balancing yang tidak sama. Algoritma yang dipakai adalah kombinasi antara distance vector dan link-state, serta menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek.
          Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. Broadcast-broadcast EIGRP di-update setiap 90 detik ke semua router EIGRP yang berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk diterapkan pada jaringan komputer yang besar. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan masalah bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi.

BGP (Border Gateway Protocol)

          BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai routing protocol, BGP memiliki kemampuan untuk melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam sebuah jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol lain adalah BGP termasuk ke dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP).
          BGP merupakan “distance vector exterior gateway protocol” yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Update – update akan dikirim melalui koneksi TCP. Protokol ini biasa digunakan antara ISP dengan ISP dan atau antara client dengan client lainnya. Dalam implementasinya, protokol ini digunakan untuk membuat rute dari trafik internet antar autonomous system.

DESAIN JARINGAN

Pada lembar kerja baru cisco pecket tracer, buat jaringan sesuai dengan tampilan desain jaringan berikut ini :
KONFIGURASI IP ADDRESS
Konfigurasi IP Address pada PC
Sesuaikan IP Address pada tiap PC sesuai dengan informasi pada tabel berikut :
No
NODE
IP Address
Netmask
Gateway
1
PC0/Fa0
10.0.1.2
255.255.255.0
10.0.1.1
2
PC1/Fa0
10.0.2.2
255.255.255.0
10.0.2.1

Konfigurasi IP Address pada ROUTER
ROUTER KUNINGAN
Interface
IP Address
Netmask
Fa0/0
Gateway NetKuningan
10.0.1.1
255.255.255.0
Gig1/0
LINKon To Router Cirebon
192.168.1.1
255.255.255.252

ROUTER CIREBON
Interface
IP Address
Netmask
Fa0/0
Gateway Net Cirebon
10.0.2.1
255.255.255.0
Gig1/0
LINKon To Router Kuningan
192.168.1.2
255.255.255.252

KONFIGURASI DYNAMIC ROUTING OSPF
Tampilkan routing tabel pada router, sesuaikan dengan tampilan informasi routing berikut :

Tampak pada informasi-informasi diatas bahwa pada tiap rputer baru ada 2 jaringan dirouting tabel masing-masing router.
Tambahkan informasi routing pada tiap router dengan protokol Dynamic (OSPF)
Masuk ke CLI router kuningan dan jalankan perintah berikut :
KUNINGAN#configure terminal
KUNINGAN(config)#router ospf 1
KUNINGAN(config-router)#network 192.168.0.0 255.255.0.0 area 0
KUNINGAN(config-router)#network 10.0.0.0 255.0.0.0 area 1
KUNINGAN(config-router)#exit
KUNINGAN(config)#exit
KUNINGAN#copy run start

Masuk ke CLI router cirebon dan jalankan perintah berikut :
CIREBON#configure terminal
CIREBON(config)#router ospf 1
CIREBON(config-router)#network 192.168.0.0 255.255.0.0 area 0
CIREBON(config-router)#network 10.0.0.0 255.0.0.0 area 1
CIREBON(config-router)#exit
CIREBON(config)#exit
CIREBON#copy run start

Tampilkan routing tabel pada tiap router dan bandingkan dengan tampilan informasi routing berikut ini :

           Pada tampilan diatas, semua jaringan sudah ada di routing tabel semua router. Simbol C menandakan Connected dan simbol O menandakan bahwa jaringan tersebut ditambahkan otomatis menggunakan protocol routing OSPF. Tanda jika semua PC sudah terhubung adalah indikator pada setiap jaringan akan berubah menjadi warna hijau
Lakukan testing koneksi antar jaringan dengan menggunakan tool ping dan tracert dari PC Kuningan ke semua Node Jaringan !

LATIHAN DAN TUGAS

1. Dengan menggunakan simulator cisco packet tracer, buat jaringan sesuai dengan diagram berikut :
2. Lakukan konfigurasi IP Address pada tiap PC dan router
3. Tampilkan informasi routing/tabel routing pada tiap router
4. Semua jaringan harus bisa saling komunikasi