Nama Lengkap | : | Tika Tazika Aulia | |||
Nomor Induk Mahasiswa | : | 20190910018 | |||
Kelas | : | SI-2019-01 | |||
Mata Kuliah | : | Jaringan Komputer | |||
Dosen Mata Kuliah | : | Iwan Lesmana, S.Kom, M.Kom | |||
Pembimbing Akademik | : | Aji Permana, S.Kom, M.Kom |
DASAR TEORI
Agar semua komputer dalam sebuah wilayah yang sama dapat saling terhubung, saling berbagi data dan informasi, maka dibentuklah jaringan komputer. Jaringan komputer yang dibentuk ini bermacam-macam jenisnya, baik dilihat dari skala jaringan, susunan struktur jaringan, media transmisi data, atau fungsinya. Berdasarkan fungsinya, jaringan dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu jaringan client server dan jaringan peer to peer.Pada jaringan client server, terdapat satu komputer yang berfungsi sebagai server yang mengatur sistem dalam jaringan, sedangkan komputer lainnya bertindak sebagai klien. Berbeda dengan jaringan client server, pada jaringan peer to peer tidak memiliki server pusat yang mengatur klien-klien. Pada jaringan peer to peer semua komputer bertindak sebagai server untuk komputer lainnya, jadi semua komputer adalah server sekaligus juga klien.
Jenis jaringan peer to peer sebenarnya sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1980 dan banyak digunakan pada jaringan yang skalanya terlalu kecil untuk memiliki sebuah server yang terdedikasi. Namun jaringan ini baru mulai banyak digunakan ketika Microsoft merilis sistem operasi Windows For Workgroups.
Aplikasi file sharing (berbagi berkas) pada jaringan internet seperti Napster membuat konsep jaringan peer to peer menjadi populer. Dengan konsep jaringan ini, para pengguna dimungkinkan untuk saling berbagi, mencari dan mengunduh data dari seluruh komputer yang terhubung dalam jaringan tanpa melalui perantara. Lebih jelas mengenai pengertian jaringan peer to peer bisa anda simak dibawah ini:
Pengertian Jaringan Peer To Peer
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, jaringan peer to peer merupakan jaringan komputer dimana setiap komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut merupakan klien sekaligus juga server. Jaringan ini dibentuk tanpa adanya kontrol terpusat dari sebuah server yang terdedikasi. Setiap komputer memiliki kedudukan yang sama. Pertukaran data antar komputer serta penggunaan fasilitas komputer yang terhubung pada jaringan peer to peer dapat dilakukan secara langsung. Tidak ada pengendali dan pembagian hak akses.Misalkan ketika komputer A dalam jaringan peer to peer akan mengambil data dari komputer B, maka pada saat itu komputer A akan bertindak sebagai server sehinga dapat mengakses file dari komputer B. Sedangkan komputer B saat itu bertindak sebagai klien. Demikian juga sebaliknya, jika komputer B mengambil data dari komputer A, atau komputer C, maka saat mengakses file komputer B akan bertindak sebagai server, dan komputer A atau C bertindak sebagai klien. Kedua fungsi tersebut, server dank lien dapat dilakukan oleh komputer dalam jaringan peer to peer secara bersamaan.
Jaringan peer to peer biasanya diterapkan pada jaringan dengan skala kecil, 2 hingga 10 komputer dengan satu atau dua peripheral. Tujuan penggunaan jaringan peer to peer yang paling utama adalah penggunaan program, data atau peripheral (misalnya printer) secara bersama-sama. Untuk keamanan, setiap user komputer bertanggung jawab terhadap keamanan komputernya masing-masing.
Karakteristik Jaringan Peer To Peer
Karakterisrik dari jaringan peer to peer antara lain:- Tidak memiliki sebuah komputer yang berfungsi sebagai server terdedikasi.
- Setiap komputer dalam jaringan merupakan server dan sekaligus juga klien.
- Tidak adanya kontrol pada pengaturan keamanan jaringan
- Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang setara untuk dapat terhubung dalam satu jaringan
Kelebihan jaringan peer to peer
- Biaya yang dibutuhkan untuk mengimplementasikannya jauh lebih murah,, sebab tidak memerlukan server dengan spesifikasi yang tinggi untuk dapat melayani semua client
- Setiap komputer dalam jaringan berperan sebagai klien dan juga server, sehingga semua komputer memiliki hak yang sama.
- Kelangsungan kinerja jaringan tidak tergantung pada komputer server.
- Tidak membutuhkan sistem operasi maupun aplikasi khusus untuk server.
- Tidak membutuhkan administrator khusus untuk merawat jaringan.
- Instalasi jaringan mudah.
- Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai hardware seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer, atau fasilitas lain yang terhubung dalam satu jaringan.
- Jika salah satu komputer bermasalah, tidak akan mempengaruhi jaringan atau komputer lain.
- Tingkat keamanan jaringan rendah, rentan terhadap serangan pihak luar. Sebab tanpa adanya server, keamanan dalam jaringan ditentukan oleh setiap user masing-masing komputer.
- Backup juga dilakukan pada masing-masing komputer.
- Troubleshooting (identifikasi permasalahan) jaringan lebih sulit, sebab semua komputer terlibat dalam sistem komunikasi jaringan.
- Sulit dikembangkan, sebab tipe jaringan ini tidak cocok untuk digunakan dalam skala besar
- Administrasi tidak terkontrol.
- Kinerja jaringan lebih rendah karena selain harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan, setiap komputer juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasinya sendiri.
- Banyak file sharing akan mempengaruhi kinerja komputer.
Pada jaringan internet, penggunaan konsep peer to peer oleh berbagai penyedia layanan peer to peer atau yang dikenal dengan istileh ‘file sharing’ membuat kita dapat melihat file yang dimiliki orang lain yang juga terhubung dengan internet. Dan bukan hanya itu, kita juga dapat mendownload dan mengcopynya. Hal ini menjadi kontroversi, sebab ilegal file sharing dapat menimbulkan banyak kerugian, misalnya seperti kasus Naspster (berbagi file musik) di tahun 1999 lalu.
Daftar Pustaka
https://www.nesabamedia.com/pengertian-jaringan-peer-to-peer/https://mandhoteck.wordpress.com/2016/04/12/laporan-praktikum-jaringan-komputer-peer-to-peerpdf/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar